Post terakhirnya judulnya menyedihkan. Jadi aku tulisi sesuatu yang.. spontan dan tak bermakna. Silahkan buat sendiri maknanya.
Kadang aku merasa menjadi makhluk paling bodoh di dunia.
Lalu kamu datang. Datang memelukku. Mencium ujung kepalaku. Sigap mempererat rengkuhanmu saat isakku mulai terdengar.
Lama aku memberontak, baru kamu lepas.
Kamu kaget, lalu pergi. Jauh sekali rasanya. Membuatku sadar, bahwa ujung mataku sepertinya tak akan bisa melihatmu yang terus-terusan berbicara dengan angin lagi. Sudut bibirku tidak bisa lagi diam-diam melebar melihat gerak-gerik anehmu – kamu yang menggaruk kepala tak berketombe, atau kamu yang tiba-tiba berbicara bukan karena ingin.
Pernahkah kamu sekali pun berpikir, ‘perempuan itu ingin menangis dengan bebas’?
Tidak pernah ya?
Karena aku ini memang aneh. Aku ingin menangis dalam-dalam. Pada tempat yang luas, bersama angin. Biar angin juga menjadi lawan bicaraku. Biar angin mengeringkan air mataku. Memelukku, merasuki kepalaku. Lalu aku sakit.
Sebenarnya, yang kuinginkan hanya satu. jawaban atas pertanyaan terakhir ini :
Mungkinkah kamu akan kembali memelukku saat semua itu terjadi?
Terima kasih. Kamu telah menyadarkanku, bahwa aku tidak Cuma aneh. Tapi memang juga bodoh.
Lalu kamu datang. Datang memelukku. Mencium ujung kepalaku. Sigap mempererat rengkuhanmu saat isakku mulai terdengar.
Lama aku memberontak, baru kamu lepas.
Kamu kaget, lalu pergi. Jauh sekali rasanya. Membuatku sadar, bahwa ujung mataku sepertinya tak akan bisa melihatmu yang terus-terusan berbicara dengan angin lagi. Sudut bibirku tidak bisa lagi diam-diam melebar melihat gerak-gerik anehmu – kamu yang menggaruk kepala tak berketombe, atau kamu yang tiba-tiba berbicara bukan karena ingin.
Pernahkah kamu sekali pun berpikir, ‘perempuan itu ingin menangis dengan bebas’?
Tidak pernah ya?
Karena aku ini memang aneh. Aku ingin menangis dalam-dalam. Pada tempat yang luas, bersama angin. Biar angin juga menjadi lawan bicaraku. Biar angin mengeringkan air mataku. Memelukku, merasuki kepalaku. Lalu aku sakit.
Sebenarnya, yang kuinginkan hanya satu. jawaban atas pertanyaan terakhir ini :
Mungkinkah kamu akan kembali memelukku saat semua itu terjadi?
Terima kasih. Kamu telah menyadarkanku, bahwa aku tidak Cuma aneh. Tapi memang juga bodoh.